Rabu, 11 November 2009

ANTV (ANteve)

ANTV merupakan salah satu televisi swasta yang hadir di Indonesia. ANTV didirikan oleh pengusaha kenamaan bernama Aburizal Bakrie. Pada awalnya, ANTV merupakan televisi lokal di kota Lampung. Namun, pada tanggal 18 Januari 1993, ANTV memindahkan pusat operasionalnya di Jakarta. Pada tanggal 01 Maret 1993, ANTV menayangkan langsung jalannnya Sidang Umum MPR tahun 1993. Peristiwa bersejarah itulah yang menjadi hari lahirnya ANTV. Pada tanggal 30 September 2005, ANTV menjalin kerjasama dengan STAR TV, stasiun televisi terbesar di dunia milik seorang taipan Ropert Murdoch. Dan saat itu, ANTV dikenal sebagai stasiun televisi dengan jaringan hingga luar negeri

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/a/ac/Antv_logo%282009%29.svg/200px-Antv_logo%282009%29.svg.png
PT Cakrawala Andalas Televisi

Percobaan :01 Januari 1993
Diluncurkan :01 Maret 1993
Pemilik :PT. Visi Media Asia, Tbk. (VIVA)
Kantor pusat :Menara Standard Chartered Bank
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 Jakarta - Indonesia 12950
Saluran afiliasi :tvOne, STAR TV
Direktur Utama :Dudi Hendrakusumah S.
Situs web :http://www.an.tv/

Sejarah
ANTV merupakan salah satu televisi swasta yang ada di Indonesia. Pada awalnya ANTV adalah televisi lokal khusus kota Lampung. Namun, pada tanggal 18 Januari 1993, ANTV memindahkan pusat operasionalnya di Jakarta setelah mendapat izin siaran nasional dari Menteri Penerangan RI. Sejak itu pula, ANTV dinyatakan sebagai televisi swasta nasional. Pada tanggal 01 Maret 1993, ANTV menayangkan langsung jalannnya Sidang Umum MPR tahun 1993. Peristiwa bersejarah itulah yang menjadi hari lahirnya ANTV.
Pada awal kemunculannya, ANTV langsung mengidentifikasi diri sebagai televisinya anak muda. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya salah satu televisi asing yang menjalin kerja sama dengan ANTV. Televisi itu bernama MTV (Music Television) yang berisi tayangan-tayangan musik yang dikhususkan untuk anak muda. Tidak hanya itu saja, ANTV juga menayangkan program-program olahraga, salah satunya adalah pertandingan sepak bola yang bernama LIGA DUNHILL (sekarang DJARUM INDONESIA SUPER LEAGUE).

Senin, 02 November 2009

TPI (Televisi Pendidikan Indonesia)

TPI (dulu merupakan singkatan dari Televisi Pendidikan Indonesia) merupakan televisi swasta nasional kedua setelah RCTI. Televisi ini didirikan oleh putri sulung mantan presiden Soeharto, yaitu Siti Hardiyanti Rukmana, atau yang lebih dikenal dengan Mbak Tutut. Televisi ini mengudara tanggal 23 Januari 1991, bersamaan dengan ultah Mbak Tutut ke-42. Pada awal siaran, televisi ini sangat konsern dengan pendidikan. Namun, tahun 1998 mulai berubah menjadi televisi hiburan agar dapat bersaing dengan televisi lain. Tahun 2003, TPI dibeli oleh PT. Bimantara Citra, Tbk., suatu induk usaha yang menaungi RCTI dan Global TV, kemudian membentuk induk usaha umtuk 3 stasiun televisi ini yaitu MNC (Media Nusantara Citra). Dan tahun 2006, MNC menguasai secara resmi 75% saham TPI.

TPI
PT Cipta TPI
Top 01.jpg
Slogan "Makin Indonesia Makin Asyik Aja" (2007-sekarang), "Makin Indonesia Makin Asyik" (2006-2007, "Makin Asyik Aja" (1998-2006), "Televisi Keluarga Anda" (1993-1998
Diluncurkan
Percobaan
23 Januari 1991
02 Januari 1991
Pemilik PT Cipta Lamtoro Gung Persada (1991-2003) & PT. Media Nusantara Citra, Tbk. (2003-20...)
Kantor pusat Jl. Pintu II TMII, Kel. Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Jakarta Timur 13810
Saluran afiliasi


Direktur Utama
TVRI (1991-1997), RCTI (2003-sekarang), Global TV (2003-sekarang)


Sang Nyoman Suwisma (2005)

Situs web http://www.tpi.tv


Galeri Logo

(1991-1998 dan 2000-2002) (1998-1999) (2002-2006)

Sejarah TPI
TPI memulai siarannya tanggal 02 Januari 1991 pada pkl. 08.00-10.00 WIB dan diresmikan tanggal 23 Januari 1991 oleh Presiden Soeharto melalui Studio 12 TVRI, Senayan, Jakarta Pusat. Sejak diresmikan itulah yang menjadi tanggal lahirnya TPI. Pada awalnya, TPI bertujuan untuk menayangkan acara-acara pendidikan. Untuk mendukung tujuan itu, TPI bekerja sama dengan Pustekkom Depdikbud (sekarang Depdiknas) untuk menayangkan acara-acara pendidikan. Saat awal siaran, TPI berbagi saluran dengan TVRI untuk menyebarkan misi pendidikan ke seluruh Indonesia. Karena itulah, TPI hanya bersiaran selama 4 jam setiap Senin hingga Sabtu. Namun, Juni 1991 TPI menambah durasinya menjadi 6,5 jam kemudian Desember 1991 bersiaran 9 jam dan seterusnya.
Mulai September 1991, TPI memiliki kanal sendiri khusus untuk kota Jakarta, yaitu kanal 37 UHF. Itu semua karena TPI saat itu sedang belajar untuk mandiri. Namun, untuk daerah lain TPI tetap berbagi saluran dengan TVRI karena TPI belum memiliki modal cukup untuk bersiaran nasional dengan kanal sendiri.
Pada tahun 1994, secara perlahan TPI mulai mencampur unsur pendidikan dengan unsur hiburan. Yaitu dengan memasukkan musik dangdut sebagai musik hiburan. Perlu diketahui, bahwa TPI merupakan televisi swasta pertama yang fokus terhadap musik dangdut, musik yang saat itu sebagai musiknya kelas bawah. Selain itu, TPI juga menayangkan acara hiburan lainnya yaitu Lenong Bocah yang akhirnya mengangkat TPI dikenal masyarakat luas. Namun, TPI tidak meninggalkan unsur pendidikan, yaitu dengan menayangkan acara-acara dari Discovery Channel dan National Geographic Channel.
Tahun 1995, TPI berpisah saluran dengan TVRI karena mulai tahun 1995 TVRI akan bersiaran pagi hari seperti TPI saat masih bergabung dengan TVRI. Dan sejak itu pula, TPI berusaha untuk bisa bersiaran secara mandiri ke seluruh Indonesia.
Tahun 1998, TPI betul-betul meninggalkan unsur pendidikan karena menjelang abad millenium, masyarakat mulai merasa jenuh dengan tayangan-tayangan pendidikan yang terkesan monoton dan menggurui. Untuk membuktikan itu, TPI mengubah logonya yang sebelumnya berbentuk segitiga berwarna merah-putih menjadi berbentuk lingkaran bertulis "Televisi Keluarga Indonesia", meskipun jika disingkat tetap TPI. Dan TPI memindahkan logonya ke sebelah kiri karena sudah mengalami musim Reformasi, musim dimana Departemen Penerangan tidak ikut campur atas kehidupan media massa. TPI pun menjadi televisi swasta pertama yang memindahkan logonya ke sebelah kiri. Dan tahun 1998, TPI belajar untuk menayangkan acara-acara hiburan agar bisa bersaing dengan televisi swasta lainnya.
Namun tahun 2000, TPI kembali menggunakan logo awal karena logo ke-2 tidak sesuai dengan kepribadian TPI. Maka dari itu, sejak tahun 2000-2002 TPI menggunakan logo awal walaupun station id-nya tetap memakai logo ke-2. Pada tahun 2000, TPI semakin dikenal masyarakat luas karena TPI mendapatkan hak siar atas Liga Inggris, liga sepakbola paling populer di seluruh dunia. Sejak itu, nama TPI makin terangkat. Hak siar ini berakhir tahun 2002 karena tahun 2003 hak siar Liga Inggris berpindah ke TV-7 (sekarang Trans 7).
Tahun 2002, TPI mengubah logonya kembali karena tidak sesuai dengan image sebagai Televisi Keluarga. Maka dari itu, TPI mengubah logonya menjadi gambar bola dunia dengan 3 bulan sabit agar TPI terlihat lebih elegan. Setelah TPI berlogo baru, TPI berusaha meningkatkan segmen dari menengah ke bawah menuju segmentasi menengah ke atas dengan menayangkan acara-acara luar negeri, seperti Ultimate Fighting Championship, Dawsons Creek, dan lain-lain.
Tahun 2003, PT. Bhakti Investama, Tbk. membayar hutang-hutang TPI sebesar kurang lebih 285 milyar Rupiah kepada PT. Indosat, Tbk.. Dan sejak saat itu, PT. Cipta Lamtoro, Tbk. sebagai induk TPI membagi sebagian sahamnya pada Bhakti Investama karena telah berjasa menyelamatkan TPI. Dan pertengahan 2003, Bimantara Citra, yang merupakan anak usaha Bhakti Investama membeli 66,6 % saham TPI dari Cipta Lamtoro dan Bimantara Citra mendirikan induk usaha untuk menaungi TPI bersama RCTI dan Global TV, yaitu Media Nusantara Citra (MNC).
Pada tahun 2004, TPI membuat sebuah kontes untuk mengangkat musik dangdut agar bisa naik kelas. Kontes itu bernama Kontes Dangdut TPI (KDI). Kontes ini dikonsep seperti Indonesian Idol, bahkan American Idol. Karena konsep itulah, KDI dikenal masyarakat luas dan saat itu dangdut naik kelas dari yang awalnya musik kelas bawah menjadi musik kelas atas, bahkan semua kalangan karena KDI.
Tahun 2006, MNC memutuskan secara resmi menguasai 75% saham TPI dari sebelumnya 66,6%. Sedangkan 25%-nya diberikan untuk pemilik lama, yaitu Cipta Lamtoro. Dan saat itu MNC mengangkat Mayjen. TNI. (purn.) Sang Nyoman Suwisma, komisaris Bimantara, untuk menjadi direktur utama TPI. Sedangkan komisaris utama dijabat Dandy Nugroho Rukmana, mantan direktur utama TPI 2002-2004 yang juga direktur dari Cipta Lamtoro, untuk memenuhi rasa keadilan antara pemilik lama dengan pemilik baru.

Acara-acara TPI
Acara-acara TPI di tahun 1990-an, diantaranya:
  1. Edutainment Matematika
  2. Belajar Bahasa Inggris
  3. Asah Asih Asuh
  4. I-Witness
  5. Lenong Bocah
  6. Kuis Dangdut
  7. Ngelaba
  8. Ludruk Humor Kirun
  9. Selamat Pagi Indonesia (tahun 2006 Lintas Pagi)
  10. Lintas Sore (tahun 1996 menjadi Lintas 5)
  11. Liga Belanda
  12. In Dangdut
  13. Kring-kring Olala
  14. Tom and Jerry
  15. Woody Woodpecker
  16. Pro dan Kontra
  17. dan masih banyak yang lainnya
Acara-acara TPI tahun 2000-an diantaranya:
  1. Pink Panther
  2. Ninja Boy
  3. Mr. Bean
  4. Liga Inggris (2000-2003)
  5. Cafe Dangdut
  6. Formula 1 (2002-2004)
  7. Asep Show (tiap tahun selama Ramadan)
  8. Amor Klik Dot Com
  9. 30 Meter (30 menit tertawa)
  10. Game Zone
  11. Komunikata
  12. Ultimate Fighting Championship
  13. Dawsons Creek
  14. Oke oke Bos
  15. James Bono
  16. Takeshi Castle (Benteng Takeshi)
  17. TPI Fighting Championship
  18. Gentayangan
  19. Chatting (Canda Itu Penting)
  20. Liga Spanyol (2003-2004)
  21. Kontes Dangdut TPI (KDI)
  22. KDI Duet Dahsyat
  23. KDI Tebar Pesona
  24. Rahasia Illahi
  25. Takdir Illahi
  26. API (Audisi Pelawak TPI)
  27. Show Time
  28. Smash (program talent show bulu tangkis)
  29. My Team (program talent show sepakbola)
  30. Dangdut Mania
  31. Sinema Asyik Bollywood
  32. dan masih banyak yang lainnya
Dan inilah program-program TPI yang tayang tahun 2009
  1. Bengkel Hati
  2. Nikmatnya Sedekah
  3. Curhat Bareng Teteh
  4. Majelis Adz-Dzikra
  5. Lintas Pagi
  6. Sekolah Rumah YPBB
  7. Upin dan Ipin
  8. Sinema Asyik
  9. Grebek Pasar
  10. Ala'mak
  11. Nekadz
  12. Ngerjain Poll
  13. Kribo (Kriminal Heboh)
  14. Jendela
  15. Sidik
  16. Lintas Siang
  17. Go Show
  18. Kera Sakti
  19. Lintas 5
  20. Ninja Warrior
  21. Hari yang Aneh (versi baru)
  22. Si Mamat Anak Pasar Jangkrik
  23. Nino Manusia Ikan
  24. Starbuzz
  25. Aku dan Bintang
  26. Lintas Malam
  27. dan masih banyak yang lainnya
Susunan Direksi TPI
Direktur Utama :Sang Nyoman Suwisma
Wakil Direktur Utama :Nana Putra
Direktur Programming dan Production :Erwin Richard Andersen
Direktur Finance, Accounting, and Technology :Ruby Panjaitan
Direktur Human Resource and General Service :M. Yarman

Susunan Komisaris TPI
Komisaris Utama :Dandy Nugroho Rukmana
Wakil Komisaris Utama :Hary Tanoesoedibjo
Komisaris I :B. Rudijanto Tanoesoedibjo
Komisaris II :M. Tarub
Komisaris III :Mulyawan Pahala Guptha
Komisaris IV :Agus Mulyanto

Daftar Direktur Utama TPI
  1. Hj. Siti Hardiyanti Rukmana (1991-1998)
  2. Tito Sulistio (1998-2002)
  3. Dandy Nugroho Rukmana (2002-2004)
  4. Hidajat Tjandradjaja (pjs.) (2004-2005)
  5. Sang Nyoman Suwisma (2005-20...)
Jangkauan Siaran TPI
TPI hadir di puluhan kota di Indonesia, diantaranya:
Banda Aceh Aceh E34
Bandar Lampung [Tanjungkarang] Lampung E24
Bandung Jawa Barat E62
Banjarmasin Kalimantan Selatan E36
Batam
Bengkulu
Kepulauan Riau
Bengkulu
E41
E40

Cirebon Jawa Barat E44
Denpasar Bali E33
Garut Jawa Barat E28
Jakarta

DKI Jakarta E37
Jember Jawa Timur Planned
Kediri Jawa Timur E59
Madiun Jawa Timur E38
Makassar [Ujung Pandang] Sulawesi Selatan
E29
Malang Jawa Timur E36
Manado Sulawesi Utara E46
Mataram Nusa Tenggara Barat E52
Medan
Sumatera Utara E25
Padang
Sumatera Barat E41
Palangkaraya Kalimantan Tengah E41
Palembang Sumatera Selatan
E38
Palu Sumatera Tengah E25
Pekanbaru Riau E34
Pontianak Kalimantan Barat
E37
Purwokerto Jawa Tengah E43
Samarinda Kalimantan Timur E53
Semarang Jawa Tengah E31
Sukabumi Jawa Barat E26
Sumedang Jawa Barat E31
Surabaya Jawa Timur E32
Tegal Jawa Tengah E61

Yogyakarta DI Yogyakarta E26